Lensa Fotokita
  • Home
  • Inspirasi
  • Tutorial
  • Gears
  • Photo Story
  • Travel
  • Video
  • Event & Lomba Foto
  • Edisi Cetak

Rabo-Rabo, Tradisi Lestari dari Kampung Tugu

Rahmad Azhar/06 Jan, 17/1063/0
Berita FotoFoto CeritaPhoto Story

Alunan suara gitar, biola dan musik-musik lainnya terdengar merdu. Suara-suara keramaian yang mengisi vocal siang itu seakan menghipnotis lupa akan terik matahari yang begitu menyengat. Jika didengar lebih seksama lantunan lagu berirama keroncong.

Ternyata warga yang saling menyanyi dengan lagu keroncong ini dalam rangka acara Rabo-rabo. Acara ini rutin dilaksanakan setahun sekali dalam rangka perayaan Natal dan menyambut tahun baru. Rabo-rabo dilaksanakan di sekitar Kampung Tugu, Kecamatan Koja, Jakarta Utara,

Warga kampung Tugu memang kita kenal sebagai warga keturunan bangsa Portugis. Hingga kini tradisi yang sudah melekat sejak nenek moyang pun masih bisa dilestarikan, contohnya Rabo-rabo dan masih ditemukan nama warga dengan nama Portugis.

Jika diartikan Rabo yang berasal dari bahasa Portugis berarti mengikuti atau mengekor. Nah, kebiasaan warga kampung Tugu dalam menggunakan kata selalu diulang sehingga acara ini lebih familiar dengan nama Rabo-rabo.

Setelah melakukan ibadah di gereja dan berziarah ke makam. Warga berkumpul di gereja, kemudian akan mengunjungi dari rumah ke rumah dengan memainkan lagu keroncong dan saling memaafkan satu sama lain.

Menurut Erni L. Michiels, ketua Ikatan Keluarga Besar Tugu, tujuan diadakannya Rabo-rabo tak lain untuk mempererat tali persaudaraan antar warga. Mungkin ini yang menjadikan bumbu rahasia warga karena acara Rabo-rabo masih lestari hingga kini.

 

_MG_4071
Berdoa sebelum memulai Rabo-rabo menjadi kewajiban agar diberikan kelancaran.
_MG_4111
Rumah yang pertama dikunjungi yakni pendeta yang bersebelahan dengan Gereja Tugu.
_MG_4113
Lagu yang biasa di bawakan Rabo-Rabo seperti Cafrinho dan Yan Kagaleti dengan keroncong khas Tugu.
_MG_4116
Menari dan menyanyi bersama adalah bumbu utama tradisi Rabo-Rabo.
_MG_4159
Bersiap untuk melakukan pertunjukan musik keroncong kecil di salah satu rumah warga.
_MG_4161
Tak kenal usia, semua larut dalam alunan lagu keroncong siang itu.
_MG_4166
Mencoba mengikuti orang dewasa memainkan lagu, anak-anak kelak ingin memainkan lagu keroncong juga saat tradisi Rabo-Rabo.
_MG_4178
Seorang warga membagikan gratis kaset CD Keroncong Tugu secara cuma-cuma.
_MG_4190
Erni L. Michiels, ketua Ikatan Keluarga Besar Tugu berjoget ria di tengah alunan keroncong.
_MG_4220
Pohon natal yang selalu menyertai perayaan hari raya dan tahun baru menjadi simbol kemeriahan tersendiri.
_MG_4227
Memainkan dua hingga tiga lagu merupakan hal yang wajib untuk Rabo-Rabo.
_MG_4248
Kois berbaju putih dan Fajar duduk bersebelahan berusaha mengikuti tempo keroncong khas Tugu. Kelak, mereka merupakan generasi penerus tradisi Rabo-Rabo di masa depan.
_MG_4265
Kebiasaan mencium pipi merupakan warisan budaya leluhur yang dulunya dipengaruhi kebiasaan bangsa Eropa hingga kini masih lestari di Kampung Tugu.
_MG_4274
Tujuan Rabo-Rabo tak lain untuk mepererat tali silaturahmi antar saudara.
_MG_4288
Rabo-Rabo berasal dari bahasa Portugis yang berarti mengikuti atau mengular.
_MG_4302
Foto-foto kenangan yang menempel di salah satu dinding warga, beberapa foto itu menunjukkan pakaian khas kampung Tugu.
_MG_4335
Terik matahari tak menghalangi keceriaan warga yang merayakannya.
_MG_4346
Membawa alat seadanya, keroncong khas Tugu pun siap menghibur rumah ke rumah.






Share this:

  • Facebook
  • LinkedIn
  • Twitter

Related

berita fotojakarta utarakampung tugurabo-rabo

Kemeriahan Pergantian Tahun di Kota Tua

06 Jan, 17

Kelana Gereja Tua Jakarta

06 Jan, 17

Related Posts

BeritaGears

EOS R, Kamera Mirrorless Fullframe Pertama yang...

Gears

Perkenalkan! Z7 dan Z6, Kamera Mirrorless Full-Frame...

Gears

Samsung ‘Tantang’ Pengguna Hasilkan Foto...

Rahmad Azhar

Leave a Reply Cancel reply

IG Fotokita

VIDEO

Oops, something went wrong.
Lensa Fotokita

Fotokita © 2016.