Lensa Fotokita
  • Home
  • Inspirasi
  • Tutorial
  • Gears
  • Photo Story
  • Travel
  • Video
  • Event & Lomba Foto
  • Edisi Cetak

“Kirab Manten Tebu” demi manisnya panen gula Madukismo

Rahmad Azhar/09 May, 16/899/0
Berita FotoCerita FotograferDi Balik ImajiFoto CeritaLokasi FotografisTravel

Terletak di selatan kota Yogyakarta, sekitar empat kilo menuju arah selatan, pabrik Madukismo yang merupakan penghasil gula pasir kualitas terbaik masih berdiri kokoh. Ini adalah satu-satunya pabrik gula yang ada di Yogyakarta.

Pabrik ini terlahir pada 1955 atas prakarsa Sri Sultan Hamengku Buwono IX. Setelah delapan tahun beroperasi, Presiden Soekarno pun meresmikan pabrik gula ini. Setahun setelah diresmikan, pabrik ini baru dapat memproduksi spritus. Hingga kini, Madukismo masih menghasilkan gula dan spiritus.

Dalam setahun, pabrik ini hanya berproduksi selama enam bulan, mulai Mei hingga Oktober. Menariknya, sebelum memulai giling (produksi), pabrik Madukismo memiliki tradisi yang unik, yakni kirab manten tebu. Ritus ini merupakan tradisi yang diwariskan sejak Sri Sultan Hamengku Buwono IX.

Dalam prosesi, banyak dijumpai ratusan sesaji berupa tumpeng, jenang, dan ingkung. Ada juga kepala kerbau dan sapi yang nanti akan ditanam di mesin penggilingan. Ritus ini bertujuan menyambut musim giling agar diberikan keselamatan dan menghasilkan gula yang melimpah ruah dengan kualitas baik. Para pekerja yang nantinya akan bekerja di pabrik juga diharapkan selamat dalam bekerja.

Prosesi manten tebu dimulai dari arak-arakan, dengan jalur mengitari pabrik. Arak-arakan ini juga diramaikan kelompok seni desa setempat dan beberapa prajurit dari Keraton Yogyakarta. Setelah itu, dilakukan prosesi ijab-abul antara tebu Kyai Tumpak dan Nyai Kasih, bertempat di masjid setempat. Prosesi terakhir adalah menanam sesaji kepala sapi dan kerbau ke tempat penggilingan tebu yang sebelumnya didoakan oleh para sesepuh.

Tahun ini, Madukismo menargetkan untuk menggiling 550.000 ton tebu. Tebu ini akan dipanen dari 10 kabupaten yang berada di wilayah Yogyakarta dan Jawa Tengah, yaitu Kabupaten Bantul, Sleman, Kulonprogo, Gunungkidul, Magelang, Temanggung, Purworejo, Kebumen, Purbalingga, dan Sragen. Selama kurang lebih 160 hari penggilingan, ditargetkan juga menghasilkan 120.000 ton gula untuk konsumsi warga Yogyakarta dan Jateng Selatan.

Di tengah gempuran modernisasi, tradisi manten tebu tetap bertahan, bahkan menjadi ajang pesta rakyat tahunan. —Rahmad Azhar

_MG_4012

_MG_4029

_MG_4092

_MG_4129

_MG_4136

_MG_4324

_MG_4420

_MG_4469

_MG_4495

_MG_4504

_MG_4533

_MG_4541

_MG_4569

_MG_4582

_MG_4688

_MG_4719

_MG_4783

 

 

Share this:

  • Facebook
  • LinkedIn
  • Twitter

Related

budayafoto ceritamadukismomanten tebupabrik gula madukismotradisi kirab manten tebu madukismo yogyakartayogyakarta

Wajah Pasar Gede Solo, potret sumurung pasar...

09 May, 16

Portofolio: Nilai-Nilai Pondok Lirboyo

09 May, 16

Related Posts

BeritaGears

EOS R, Kamera Mirrorless Fullframe Pertama yang...

Gears

Perkenalkan! Z7 dan Z6, Kamera Mirrorless Full-Frame...

Gears

Samsung ‘Tantang’ Pengguna Hasilkan Foto...

Rahmad Azhar

Leave a Reply Cancel reply

IG Fotokita

VIDEO

Oops, something went wrong.
Lensa Fotokita

Fotokita © 2016.