Lensa Fotokita
  • Home
  • Inspirasi
  • Tutorial
  • Gears
  • Photo Story
  • Travel
  • Video
  • Event & Lomba Foto
  • Edisi Cetak

Mengelola Ruang Tajam (Dept of Field)

Yunaidi Joepoet/17 Feb, 15/412/1
Tutorial

Ruang tajam (depth of field) adalah istilah yang digunakan untuk menunjuk area sebelum dan diluar titik fokus yang terlihat tajam. Besarnya area ini diatur melalui pemilihan bukaan rana (aperture).

Foto landscape saat sunrise di Aceh. (Yunaidi Joepoet/NGT)
Foto landscape saat sunrise di Aceh. (Yunaidi Joepoet/NGT)

Fotografer seringkali menggunakan kata ‘deep’ dan ‘shallow’ untuk menjelaskan jumlah area gambar yang terlihat tajam atau buram. Foto dengan bagian fokus yang sedikit dikatakan shallow (sempit).

Foto seperti ini didapat dengan memilih bukaan rana lebar, seperti f/2.8. Ruang tajam yang sempit merupakan cara untuk mengisolasi obyek, karena background tampak tampak blur. Fotografer portrait umumnya suka menggunakan teknik ini.

Kebalikannya, bukaan rana kecil seperti f/22 akan menghasilkan ruang tajam yang “dalam”, dimana area yang lebih besar sebelum dan di luar titik fokus juga terlihat tajam. Teknik ini biasanya digunakan oleh fotografer lanskap/

Ingat: bila FK-wan menggunakan bukaan kecil, kecepatan shutter akan lebih lambat, sehingga penggunaan tripod mungkin akan diperlukan untuk mencegah terjadinya goncangan atau shaking.

Pemfokusan Hyperfocal

Ini merupakan teknik focusing yang populer dikalangan fotografer lanskap yang seringkali ingin menarik perhatian pada foreground dengan menampilkan obyek misalnya bebatuan yang terlihat fokus dan tajam tetapi horison juga terlihat tajam.

Meskipun terdengar agak sulit, tapi sebenarnya tak sulit. Cara kerjanya sesuai dengan prinsip optik dasar dimana 2/3 area di belakang menjadi fokus dan 1/3 area di depan juga akan terlihat tajam. Artinya, jika fokus ditentukan pada tak terbatas hasilnya akan memburamkan 2/3 area di luar titik fokus.

Jadi jika difokuskan sebelum area tak terbatas (pada hyperfocal distance) bagian gambar yang akan terlihat tajam bisa dimaksimalkan.

Teorinya mungkin sederhana, tetapi menemukan lokasi titik hyperfocal distance bisa jadi cukup sulit. Ada rumus matematika yang bisa digunakan untuk menghitung titik ini. Bagi kebanyakan fotografer, kalkulasi yang rumit akan dirasa membatasi kreativitas.

Dahulu, biasanya pada lensa terdapat penanda hyperfocal distance, tapi untuk lensa keluaran sekarang sudah tak terdapat lagi hal tersebut.

Untuk memudahkan menghitung hal ini, FK-wan bisa memanfaat aplikasi yang banyak tersedia untuk perangkat selular yang bisa memudahkan FK-wan saat hunting foto.

Share this:

  • Facebook
  • LinkedIn
  • Twitter

Related

Hyperfocal Distance

Mengeset Dahulu, Memotret Kemudian

17 Feb, 15

Mendapat Foto Malam yang Pas

17 Feb, 15

Related Posts

BeritaGears

EOS R, Kamera Mirrorless Fullframe Pertama yang...

Gears

Perkenalkan! Z7 dan Z6, Kamera Mirrorless Full-Frame...

Gears

Samsung ‘Tantang’ Pengguna Hasilkan Foto...

Yunaidi Joepoet
Editorial Staff, Photographer, and Content Creator for National Geographic Magazine-Indonesia, National Geographic Traveler Indonesia, and Fotokita. Daily, weekly, and monthly photo editor to pick the best pictures in Fotokita. Feel free to contact him at yudi@nationalgeographic.co.id

Comments

  • Reply
    Alvin Malana
    December 13, 2015 at 2:32 pm

    Oke

Leave a Reply Cancel reply

IG Fotokita

VIDEO

Oops, something went wrong.
Lensa Fotokita

Fotokita © 2016.