Memahami Aperture
Mengatur jumlah cahaya yang mengenai sensor bukan satu-satunya fungsi yang dimiliki oleh lubang besar di lensa tersebut. Tapi juga memberi kesempatan pada penggunaannya untuk kreatif dengan depth of field.

Apa sebenarnya aperture? Mudahnya, aperture adalah lubang pada lensa yang dilewati cahaya untuk bisa mencapai sensor gambar kamera. Peran aperture dalam kombo ini adalah mengatur seberapa banyak cahaya mencapai sensor. Dengan pengecualian lensa mirror ‘fixed aperture’ yang sangat sedikit, semua kamera memungkinkan pengguna untuk mengubah ukuran lubang ini agar lebih banyak atau lebih sedikit cahaya yang dapat masuk.
Pilihan aperture merupakan pertimbangan terpenting dari berbagai kondisi pemotretan. Contohnya, fotografer lanskap biasanya menggunakan aperture kecil dengan lensa wide-angle untuk menampilkan sebanyak mungkin depth of field pada gambar. Begitulah cara mereka mendapatkan pemFK-wanngan detail, dimana semua elemen, ditampilkan dengan tajam di seluruh area frame, mulai dari bunga di dekat kakinya hingga pegunungan di horison.
Fotografer potrait dan wildlife seringnya memilih batas aperture sebaliknya, menggunakan lensa panjang dan aperture lebar untuk menumpuk objek tajam di antara foreground dan background kabur.
Aperture menjadi pertimbangan yang semakin penting ketika berkaitan dengan jarak objek. Semakin dekat fokus, semakin sempit depth of field yang akan tertangkap untuk aperture tersebut. Inilah alasan mengapa fotografi makro membutuhkan penggunaan pemfokusan yang sangat akurat dan aperture yang sangat kecil, karena depth of field seringkali diukur dalam milimeter.
Kalau pengaturan depth of field penting pada gambar, maka ya, pilihlah Aperture Priority (A atau Av pada tombol putar kamera). Ini merupakan modus eksposur otomatis yang memungkinkan pengguna untuk memilih f-stop secara manual, sementara kamera memilihkan shutter speed yang sesuai untuk mendapatkan pengaturan yang di kalkulasi kamera sebagai eksposur bagus, berdasarkan pada aperture, modus matering, ISO yang dipilih, dan sebagainya.
Penjelasan cara mengatur aperture.
Eksposur manual memberi kendali penuh atas aperture dan shutter speed, tapi sistem ini mungkin terasa sulit bagi pemula. Sesuai dengan namanya, Aperture Priority (A atau AV) merupakan modus eksposur semi otomatis yang memungkinkan penggunanya untuk menentukan aperture sebagai prioritas.
1. Cara mudah untuk menentukan aperture sendiri dengan memilih modus A/Av pada tombol putar Mode. Kemudian putar tombol input utama kamera untuk meningkatkan atau menurunkan pengaturan aperture. Kamera akan menyesuaikan shutter speed secara otomatis.
2. SLR Digital menawarkan pilihan hingga tiga skala aperture, dengan peningkatkan satu stop, setengah stop, atau sepertiga stop (lihat menu Custom Functions pada kamera unuk memilih opsi yang diinginkan). Kami lebih suka sepertiga stop karena dapat membuat eksposur lebih sempurna.
3. Ada tiga langkah untuk mengetahui pengaturan aperture, yaitu di viewfinder, di layar LCD belakang, dan pada SLR high-end, di layar LCD kecil di bagian atas kamera. Agar lebih mudah, FK-wan bisa melihat setting lewat layar LCD atas body kamera dan viewfinder.
4. Banyak kamera mempunyai tombol Depth of Field Preview yang menutup aperture pada pengaturan yang dipilih, sehingga pengguna dapat mengukur depth of field melalui viewfinder. Namun, Live View menawarkan presentasi pengaturan aperture yang lebih efektif.
Deasy Megawati Putri/ TraveFotografi
Comments
Bayu
Pas banget buat yang baru belajar seperti saya…..
Makasih banyak….