Lensa Fotokita
  • Home
  • Inspirasi
  • Tutorial
  • Gears
  • Photo Story
  • Travel
  • Video
  • Event & Lomba Foto
  • Edisi Cetak

Petunjuk Memotret Burung

admin/29 Jul, 10/525/3

Seorang fotografer bernama Tadas Naujokaitis berbagi ilmu memotret burung situs web Digital Photography School (http://digital-photography-school.com). Saya coba rangkumkan artikelnya di sini.

Lensa

Ayie/Fotokita.net

Burung sulit didekati. Paling tidak, lensa yang digunakan adalah lensa 200mm. Lensa yang lebih panjang lebih baik lagi. “Selain Anda bisa memotret burung dari jarak jauh, latar belakang juga bisa semakin buram,” tegas Naujokaitis.

Kamera
Hampir semua kamera DSLR bisa menghasilkan foto burung yang baik. Tapi, menurut Naujokaitis, ada beberapa hal yang harus diperhatikan. Pertama, Anda harus punya kamera berkecepatan tinggi alias punya fps (frame per second) yang besar. Kedua, kamera juga harus mampu menghasilkan foto yang noise-nya masih bisa ditoleransi pada ISO tinggi. Ketiga, fokus otomatis kamera harus bekerja dengan baik.

Kamera saku pun sebetulnya juga bisa menghasilkan foto burung yang bagus, meski agak sulit karena sistem fokus otomatisnya tidak secepat DSLR.

Pengaturan Kamera

Erwin Zatma/Fotokita.net

Naujokaitis menyarankan penggunaan aperture terbesar (angkanya terkecil) agar latar belakang jadi buram. Ia juga mengingatkan untuk tidak lupa mengunci fokus pada mata burung. Tergantung pada kondisi cahaya, sebaiknya ISO yang disarankan adalah ISO tinggi (800 atau 1600). “Daripada pakai ISO 200 tapi dapat gambar yang buram,” tulis fotografer asal Lithuania itu.

“Kalau Anda memotret burung berwarna gelap dengan latar belakang yang terang, Anda harus sedikit meambah exposure compensation agar Anda masih mendapatkan detail. Pilih format RAW untuk memotret sehingga Anda perbaikan dengan komputer bisa dilakukan dengan baik,” tambah Naujokaitis.

Cahaya
Waktu yang paling baik untuk memotret adalah pagi dan sore ketika cahaya lembut dan memiliki warna-warni yang sedap. Rentang antara terang dan gelap pun tidak terlalu jauh sehingga detail di daerah paling terang gelap dan paling terang masih bisa didapat.

Komposisi

Tri Lestari Soesilo/Fotokita.net

Aturan sepertiga–aturan standar–berlaku juga di fotografi burung. Pada foto burung yang sedang terbang, menurut Naujokatis, tempatkan ruang kosong di arah yang dituju si burung. Ia juga menyarankan untuk menghindari objek yang mengganggu. “Satu lagi, usahakan memotret burung itu pada level mata Anda,” tambahnya.

Dos & Don’ts

  • Do: Bergerak hati-hati. Beberapa burung bisa didekati kalau Anda tidak membuatnya terkejut.
  • Do: Berbaring. Burung kadang bisa datang ke dekat Anda. Coba saja taruh makanan. Tapi, tetap sabar.
  • Do: Sembunyi. Kalau Anda memotret burung tipe pemalu, Anda harus bersembunyi. Anda bisa berkamuflase dengan lingkungan sekitar.
  • Don’t: Jangan mudah beralih dari satu burung ke burung lain. Kalau tak berhasil pada jepretan pertama, coba terus.
  • Don’t: Jangan bikin si burung takut dan jangan mengambil gambar burung di dekat sarang mereka, kecuali jarak Anda sangat jauh. Takutnya, Anda malah memberi tahu lokasi sarang burung kepada predator. “Nyawa burung lebih berharga daripada foto Anda,” kata Naujokaitis.

Share this:

  • Facebook
  • LinkedIn
  • Twitter

Related

Related Posts

admin

Comments

  • Reply
    shankx
    July 30, 2010 at 12:20 am

    terima kasih atas pelajaran fotografinya. sy masih newbie dalam fotografer. Artikelnya berguna sekali untuk saya.

  • Reply
    andhy ps
    August 3, 2010 at 8:45 pm

    mantab artikelnya,saya sangat suka blajar memotret burung

  • Reply
    ung
    August 17, 2011 at 10:23 am

    terimakasih atas tipsnya. saya juga baru belajar memotret burung.

    hasilnya bisa dilihat di blog saya http://agungsmail.wordpress.com

Leave a Reply Cancel reply

IG Fotokita

VIDEO

Oops, something went wrong.
Lensa Fotokita

Fotokita © 2016.